Laman

Jumat, 15 Juni 2012

Sejarah SMA PGRI 1 Bogor


SMA PGRI 1 Bogor, mula–mula didirikan pada tahun 1957 yang tepatnya tanggal 1 September 1957 oleh Drs. Sulaeman atas inisiatif Drs. Taudin Iskandar. Hal tersebut mengingat pada waktu itu SMA Negri jumlahnya hanya 2, sedangkan daya tampung sedikit sekali, akhirnya didirikanlah SMA PGRI BOGOR yang sekarang namanya SMA PGRI1 BOGOR. Yang tujuannya adalah untuk menampung siswa / siswi yang tidak dapat di tampung di sekolah negeri.
Pada awalnya sebelum memiliki gedung sendiri sekolah pernah menumpang di beberapa lokasi yaitu:

1. SD. Negeri Panaragan ( Jl. Veteran )
2. SD. Negeri Pengadilan ( Jl. Pengadilan )
3. SD. Negeri Pabrik Gas ( Jl. M.A. Salmun )
4. SD. Negeri Dewi Sartika ( Jl. Dewi Sartika )

Sampai akhirnya menjadi tuan rumah sendiri tanggal 7 Juli 1986 yang kemudian gedung diresmikan pada tanggal 20 Agustus 1986 oleh Bapak Ir. Muhamad, Walikotamadya Bogor.

Senin, 04 Juni 2012

Jadwal UKK SMA PGRI 1 Bogor




Berikut jadwal lengkap UKK (Ulangan Kenaikan Kelas) SMA PGRI 1 Bogor.
UKK akan dilaksanakan pada tanggal 4 Juni 2012.







Kelas XI IPS
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jum’at
Sabtu
Agama
PKN
B. Indonesia
B. Inggris
Sosiologi
TIK
Ekonomi
MTK
B. Sunda
Sejarah
Geografi
B. Jerman
PSPG

PLH
Penjaskes



Kelas XI IPA
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jum’at
Sabtu
Agama
PKN
B. Indonesia
B. Inggris
Biologi
TIK
Fisika
MTK
B. Sunda
Sejarah
Kimia
B. Jerman
PSPG

PLH
Penjaskes



Kelas X
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jum’at
Sabtu
Senin
Agama
PKN
B. Indonesia
B. Inggris
Biologi
TIK
Sosiologi
Ekonomi
MTK
Fisika
Sejarah
Kimia
Elektro
PLH
PSPG

SBK
Penjaskes

Geografi
B. Sunda

WARTAWAN


Wartawan atau jurnalis adalah seorang yang melakukan jurnalisme, yaitu orang yang secara teratur menuliskan berita (berupa laporan) dan tulisannya dikirimkan/ dimuat di media massa secara teratur. Laporan ini lalu dapat dipublikasi dalam media massa, seperti koran, televisi, radio, majalah, film dokumentasi, dan internet. Wartawan mencari sumber mereka untuk ditulis dalam laporannya; dan mereka diharapkan untuk menulis laporan yang paling objektif dan tidak memiliki pandangan dari sudut tertentu untuk melayani masyarakat.

Istilah jurnalis dan wartawan di Indonesia
Istilah jurnalis baru muncul di Indonesia setelah masuknya pengaruh ilmu komunikasi yang cenderung berkiblat ke Amerika Serikat. Istilah ini kemudian berimbas pada penamaan seputar posisi-posisi kewartawanan. Misalnya, "redaktur" menjadi "editor."

Jumat, 01 Juni 2012

Kewartawanan

Kewartawanan atau jurnalisme (berasal dari kata journal), artinya catatan harian, atau catatan mengenai kejadian sehari-hari, atau bisa juga berarti suratkabar. Journal berasal dari istilah bahasa Latin diurnalis, yaitu orang yang melakukan pekerjaan jurnalistik.
Di Indonesia, istilah ini dulu dikenal dengan publisistik. Dua istilah ini tadinya biasa dipertukarkan, hanya berbeda asalnya. Beberapa kampus di Indonesia sempat menggunakannya karena berkiblat kepada Eropa. Seiring waktu, istilah jurnalistik muncul dari Amerika Serikat dan menggantikan publisistik dengan jurnalistik. Publisistik juga digunakan untuk membahas Ilmu Komunikasi.

Aktivitas
Kewartawanan dapat dikatakan "coretan pertama dalam sejarah". Meskipun berita seringkali ditulis dalam batas waktu terakhir, tetapi biasanya disunting sebelum diterbitkan.
Para wartawan seringkali berinteraksi dengan sumber yang kadangkala melibatkan konfidensialitas. Banyak pemerintahan Barat menjamin kebebasan dalam pemberitaan (pers).
Aktivitas utama dalam kewartawanan adalah pelaporan kejadian dengan menyatakan siapa, apa, kapan, di mana, mengapa dan bagaimana (dalam bahasa Inggris dikenal dengan 5W+1H) dan juga menjelaskan kepentingan dan akibat dari kejadian atau yang sedang hangat (trend). Kewartawanan meliputi beberapa media: koran, televisi, radio, majalah dan internet sebagai pendatang baru.

Kamis, 31 Mei 2012

Pengertian Jurnalistik


1. JURNALISTIK

Pada dasarnya, lembaga penyebaran informasi yang disebut sebagai
“pers” atau “media massa” lahir dari naluri alamiah manusia untuk mengetahui apa yang terjadi di sekitarnya.
  Pers atau media massa dibentuk manakala penyebaran informasi kepada
masyarakat dilakukan secara lebih sistematis, terorganisasi, dan menggunakan teknologi komunikasi modern. Fungsi utama dari lembaga pers
adalah: mengantarkan informasi kepada khalayak.
  Menurut Wright (1988), pers sebagai bagian dari media massa, memiliki 4
fungsi, yaitu: (1) fungsi pengawasan; (2) fungsi korelasi; (3) fungsi
transmisi warisan sosial atau pendidikan; dan (4) fungsi hiburan.
  Pengertian jurnalistik:
Dja’far H. Assegaff: “kegiatan untuk menyampaikan pesan/berita kepada
khalayak ramai (massa), melalui saluran media, entah media tadi media
cetak maupun elektronika"
Mursito BM: “kegiatan mencari, mengumpulkan, menulis, mengedit, dan
menyiarkan informasi”.
  Walaupun inti kegiatan jurnalistik nampaknya sederhana, yaitu “hanya”
mengumpulkan, menulis, dan menyiarkan informasi; namun sebenarnya
kegiatan jurnalistik sangat kompleks dan rumit, sebab ada tarik menarik
berbagai kepentingan (idealisme jurnalistik, tuntutan masyarakat, kekuatan politik dan keamanan, dan kepentingan ekonomi atau bisnis).

2. REALITAS MEDIA DAN OBYEKTIVITAS
  Tulisan-tulisan di media cetak umumnya berisi 3 kategori: (1) fakta, meliputi: berita dan feature (karangan khas); (2) opini, meliputi: tajuk rencana, artikel, pojok, karikatur, dan surat pembaca; dan (3)  iklan atau advetorial. Kegiatan jurnalistik bertujuan menghasilan tulisan berisi fakta,
bukan pendapat atau imajinasi wartawan.
  Kegiatan jurnalistik ini pada dasarnya adalah kegiatan untuk “memindahkan realitas empirik ke dalam realitas media”.  Realitas media bukanlah realitas empirik, karenanya harus memenuhi standar obyektivitas.
  Ada 2 (dua) elemen obyektivitas, yaitu: faktualitas dan impartialitas (Mursito, 2006:176).  Faktualitas menyangkut kebenaran  dan relevansi; sedangkan impartialitas berkenaan dengan keseimbangan dan netralitas.

Kamis, 24 Mei 2012

PERSMAPIONE

PERSMAPIONE adalah Ekskul/Organisasi di SMA PGRI 1 Bogor yang bergerak dalam bidang Jurnalistik. Blog ini merupakan salah satu kegiatan kami dimana menginformasikan semua kegiatan yang berlansung di SMA PGRI 1 Bogor melalui media Online. Blog ini juga merupakan salah satu rintisan untuk bisa lebih memajukan PERSMAPIONE. Mudah-mudahan dengan adanya blog ini PERSMAPIONE dapat lebih di kenal  oleh masyarakat luas.
Jangan lupa like fanpage kami Persmapione
dan follow twitter kami @Persmapione

Dasar-Dasar Jurnalistik


Pesatnya kemajuan media informasi dewasa ini cukup memberikan kemajuan yang signifikan. Media cetak maupun elektronik pun saling bersaing kecepatan sehingga tidak ayal bila si pemburu berita dituntut kreativitasnya dalam penyampaian informasi. Penguasaan dasar-dasar pengetahuan jurnalistik merupakan modal yang amat penting manakala kita terjun di dunia ini. Keberadaan media tidak lagi sebatas penyampai informasi yang aktual kepada masyarakat, tapi media juga mempunyai tanggung jawab yang berat dalam menampilkan fakta-fakta untuk selalu bertindak objektif dalam setiap pemberitaannya.

Apa Itu Jurnalistik?
Menurut Kris Budiman, jurnalistik (journalistiek, Belanda) bisa dibatasi secara singkat sebagai kegiatan penyiapan, penulisan, penyuntingan, dan penyampaian berita kepada khalayak melalui saluran media tertentu. Jurnalistik mencakup kegiatan dari peliputan sampai kepada penyebarannya kepada masyarakat. Sebelumnya, jurnalistik dalam pengertian sempit disebut juga dengan publikasi secara cetak. Dewasa ini pengertian tersebut tidak hanya sebatas melalui media cetak seperti surat kabar, majalah, dsb., namun meluas menjadi media elektronik seperti radio atau televisi. Berdasarkan media yang digunakan meliputi jurnalistik cetak (print journalism), elektronik (electronic journalism). Akhir-akhir ini juga telah berkembang jurnalistik secara tersambung (online journalism).
Jurnalistik atau jurnalisme, menurut Luwi Ishwara (2005), mempunyai ciri-ciri yang penting untuk kita perhatikan.